Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang Gelar Wisuda

By Admin


nusakini.com - Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang kembali menggelar wisuda Program Diploma IV tahun akademik 2015/2016, di Magelang, Selasa (23/8/2016).

Menurut Ketua STPP Magelang, Ali Rachman, wisudawan yang berhak menyandang gelar Sarjana Sain Terapan (STT) Program Diploma IV kali ini berjumlah 52 yang berasal dari jurusan Penyuluhan Peternakan dan 52 dari jurusan Penyuluhan Pertanian.

“Dengan demikian hingga hari ini STPP Magelang telah meluluskan 660 orang dari Jurusan Penyuluhan Peternakan serta 591 orang dari Jurusan Penyuluhan Pertanian”, ujar Ali Rachman.

Ali juga mengapresiasi kerja keras para wisudawan yang berhasil melewati berbagai tantangan akademik mulai dari perkuliahan hingga berbagai tugas akademik lainnya. Ali Rahman juga mengumumkan para wisudawan yang memperoleh prestasi akademik dengan IPK tertinggi, yakni Sa’adah dari Jurusan Penyuluhan Peternakan dengan IPK 3,67, sedangkan IPK terbaik dari Jurusan Penyuluhan Pertanian dicapai oleh Rizali Anshar dengan IPK 3,77

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPPSDMP Kementan, Pending Dadih Permana mengatakan wisudawan sebagai penyuluh ahli dan praktisi agribisnis dituntut untuk selalu berfikir faktual, kreatif serta seorang pekerja keras.

“Sektor pertanian memiliki kontribusi yang strategis dalam perekonomian nasional serta menjadi penggerak dari sektor ekonomi lainnya. Karena sangat diperlukan penyuluh ahli sekaligus praktisi agribisnis yang mampu dengan cepat menyelesaikan permasalaan di lapangan”, ujarnya.

Tantangan terberat untuk sektor SDM pertanian saat ini, kata Pending adalah bagaimana terus meningkatkan sumberdaya, kapasitas serta kompetensi di tengan menurunnya jumlah rumah tangga tani serta menurunnya minat anggakatan kerja produktif usia muda pada sektor pertanian.

“Upaya untuk mengembalikan gairah tersebut telah dilakukan dengan meluncurkan Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu serta regenerasi pertanian melalui pendidikan dan penyuluhan”, jelasnya.

Sementara itu, pimpinan Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron menekankan sangat perlunya menghasikan SDM penyuluh yang profesional untuk kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani dengan melakukan terobosan strategis yang bersifat humanis, kolaboratif, partisifatif serta integrative.

“Peran penyuluh untuk keseluruhan dalam diversifikasi pangan masih tergolong rendah, karena itu perlu diupayakan sebuah model pengembangan diversifikasi pangan demokratis, di mana mode ini mampu mengintegrasikan berbagai sektor seperti komunitas petani, akademisi, pelaku bisnis, pemerintah dan media massa”, pungkasnya.(p/mk)